Dadie Heriyanto

Allahu akbar!! Allahu akbar!! Seperti itulah seruan orang di samping saya ketika menyaksikan Gerhana Matahari Total di Kota Palu, Ibu Kota provinsi Sulawesi Tengah yang menurut beberapa sumber merupakan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total. Saya menyaksikan langsung betapa masyarakat begitu terkagum-kagum melihat fenomena alam ini, suasana yang tidak seperti biasanya karena langit perlahan-lahan menjadi gelap dan masyarakat begitu antusias menyambutnya dengan perengkapannya masing-masing. Saya pun langsung merinding dan bersyukur teringat kebesaran Tuhan yang menciptakan semesta ini dengan segala keindahan dan fenomenanya. Ini salah satu kesempatan yang sangat berharga yang saya dapatkan, melihat Gerhana Matahari Total di Kota kelahiran saya sendiri, yang pada moment itu memang pemerintah menyambut baik fenomena ini dengan banyak mengadakan kegiatan di Kota Palu maupun beberapa tempat di Sulawesi Tengah, Kota Palu pun mendadak ramai dengan wisatawan ma

Dulu, di umur 19 tahun saya sempat berpikir untuk menikah muda di umur 22 tahun *sekarang umur saya 21 tahun*. Tanpa pikir panjang, saat itu saya menetapkan target untuk menikah muda hanya karena saya ingin cepat punya anak dan nantinya usia anak saya tidak begitu terlampau jauh dengan usia saya, soal perjuangan untuk hidup dengan istri dan anak, saya berpikir "toh kami bisa berjuang bersama untuk meraih kesuksesan, karena perjuangan yang dilewati bersama itu akan lebih indah". Saya kurang tau, apakah cuma saya yang sempat berpikir seperti itu?  Saya sempat mengenyampingkan kehidupan "anak muda" seperti kuliah, travelling, nongki sana-sini, yang umumya anak muda lakukan, hanya untuk fokus mencari uang untuk modal nikah. Saya fokus untuk membuka usaha, kerja di perusahaan media dan apapun untuk mengumpulkan pundi-pundi untuk persiapan nikah, tapi seiring berjalannya waktu pandangan saya akan menikah itu berubah.  Haruskah kita cepat menikah? Bahkan pertanyaan